Penarakyat.co.id - Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) GMNI Jawa Timur, yang dilaksanakan di Surabaya dan Blitar, bukan ajang memperebutkan tiket menjadi Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres), Rabu (28/6/2023).
Hal tersebut diungkapkan salah satu pengurus DPD GMNI Jawa Timur, Hendra Prayogi. Rapimda GMNI yang digelar dengan dihadiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansah, seolah-olah menjadi panggung untuk menjadi Bacawapres untuk salah satu Capres yang di usung beberapa partai.
"Saya menyayangkan ketika moment Rapimda ini dijadikan panggung untuk politik praktis dan penggiringan opini. Dan saya mengecam keras hal-hal mengenai isu yang tidak sepatutnya muncul di Rapimda GMNI, " ungkap Hendra.
Hendra menambahkan, Rapimda ini adalah moment sakral GMNI yang tidak sepatutnya menjadi ajang tunggangan politik praktis. Pihaknya juga mengungkapkan, Rapimda ini adalah murni rangkaian program kerja DPD GMNI Jatim.
Hendra juga menjelaskan, Rapimda GMNI ini adalah forum koordinasi dan silaturahmi GMNI se-Jawa Timur, yang dihadiri 19 DPC GMNI definitif dan dua DPC karteker.
"Rapimda ini adalah forum koordinasi dan pembentukan program kerja GMNI Jatim agar kedepanya semakin baik, maka tidak seharusnya dan tidak sepantasnya dinodai oleh kepentingan politik," jelasnya.
Terlepas dari itu, masih Hendra, pihaknya berharap agar moment Rapimda kemarin tidak menjadi polemik terkait isu yang beredar baik untuk khalayak umum, maupun bagi kader GMNI di Jawa Timur.
"Kedepanya, kami berharap GMNI Jawa Timur semakin solid demi kepentingan kaum marhaen. Saya tegaskan, GMNI adalah organisai yang independent dan tudak turut serta dalam panggung politik praktis," tegasnya. (*)