Keterangan Gambar : Ilustrasi.
Banyuwangi - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi telah mengambil serangkaian langkah proaktif untuk mengurangi risiko banjir menjelang musim hujan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat lokal menghadapi curah hujan yang diharapkan tinggi pada tahun 2023.
Ada juga pembangunan kolam penampungan di Kampung Ujung. Pada area ini dibangun kolam penampungan untuk menampung air berlebih dari Kali Loo. Selain itu, pemasangan pompa memungkinkan pengalihan kembali luapan air ke sungai, mencegah potensi genangan di sekitarnya.
Kampung Lebak juga telah dilengkapi dengan pompa pengendali banjir dan pintu kleb guna meminimalkan dampak curah hujan tinggi. Mekanisme ini krusial dalam mengelola tingkat air dan mengurangi risiko banjir selama kondisi cuaca ekstrem.
Salah satu langkah signifikan dalam meningkatkan kesiapan menghadapi potensi banjir adalah peningkatan jumlah personel PPA (Penjaga Pintu Air) oleh Dinas PU Pengairan Banyuwangi. Menyadari kebutuhan akan informasi yang cepat, DPU Pengairan tidak hanya menambah jumlah personel, tetapi juga menempatkan mereka secara strategis untuk memantau pintu air di daerah hulu.
"Langkah ini memastikan adanya komunikasi yang cepat terkait potensi risiko banjir," ungkap Guntur Priambodo, Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi.
Namun, langkah ini tidak hanya sebatas peningkatan personel. DPU Pengairan juga mengimplementasikan 500 sumur resapan di seluruh wilayah Banyuwangi. Sumur-sumur ini ditempatkan secara taktis untuk menyerap air berlebih, yang pada gilirannya mengurangi peluang banjir di lokasi-lokasi yang rawan.
Dalam upaya antisipatif, DPU Pengairan juga telah mengakuisisi tiga pompa bergerak berkapasitas besar. Pompa-pompa ini dapat segera dikerahkan ke lokasi-lokasi kritis untuk meredakan banjir dan melindungi komunitas yang berisiko.
Guntur menekankan bahwa pembelajaran dari musim hujan sebelumnya mendorong mereka untuk memperoleh 500 bronjong. Struktur ini siap digunakan untuk mencegah erosi tanah selama hujan deras di daerah rawan longsor.
Meskipun upaya mitigasi yang komprehensif telah dilakukan oleh DPU Pengairan, partisipasi aktif masyarakat tetap menjadi faktor kunci. Dinas ini mendorong penduduk untuk berperan aktif dalam menjaga saluran air tetap bersih, memastikan efektivitas inisiatif-inisiatif tersebut mencapai hasil maksimal.
Pentingnya pendekatan kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat ditekankan oleh Guntur. Menurutnya, keterlibatan aktif dari semua pihak diperlukan untuk mewujudkan Banyuwangi yang bebas dari risiko banjir selama musim hujan mendatang.
"Kami menekankan pentingnya tanggung jawab bersama dalam membangun masyarakat yang tangguh dan siap menghadapi bencana," tutup Guntur dengan keyakinan.