Keterangan Gambar : Gus Mukhtar Nabali atau Gus Nabil Caleg DPRD Banyuwangi dari Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Blokagung.
Penarakyat.co.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi kedatangan seorang calon anggota legislatif (caleg) yang menarik perhatian, yaitu Gus Mukhtar Nabali dari Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Blokagung.
Pria yang akrab disapa Gus Nabil itu merupakan Lulusan double degree Al-Azhar di Kairo dan Universitas Ahmad Dahlan, kemudian tengah mengejar gelar magister di Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta ini memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang studi Islam dan kajian masyarakat.
Tak hanya itu, di usianya yang masih 29 tahun Gus Nabil telah mengukir jejak sebagai aktivis buruh migran ketika ia menempuh pendidikan di Mesir. Menjabat sebagai Ketua Garda Buruh Migran Indonesia (BMI) di Mesir selama 4 tahun, ia telah memperjuangkan hak dan kesejahteraan buruh migran, membuktikan komitmennya dalam bertindak lokal untuk dampak global.
Aktivitasnya juga melibatkan peran penting di PCINU Mesir dan kepemimpinan sebagai redaktur media mahasiswa setempat, menunjukkan semangatnya dalam menghubungkan antara budaya asing dan akar budaya sendiri.
Hal inilah yang membuat Gus Nabil merasa bahwa anak muda saat ini harus melek politik, karena aspirasi anak muda itu sangat berpengaruh bagi kemajuan suatu negara. “Indonesia umumnya, Banyuwangi khususnya sekarang ini sudah masuk bonus demografi, anak mudanya itu lebih banyak dari sepuh, maka penting bagi anak muda untuk mempunyai wakil di DPRD sana, sehingga apa apa yang diperlukan bisa dirumuskan menjadi produk undang undang,” Katanya saat ditemui wartawan Rabu, 30 Agustus 2023.
Gus Nabil adalah salah satu tokoh penting di Ponpes Darussalam Blokagung. Ia ditunjuk mewakili Ponpes untuk maju sebagai Caleg DPRD Banyuwangi menggantikan Pengasuh Ponpes Darussalam Blokagung, KH Ahmad Munib Syafaat yang akrab disapa Gus Munib karena tak lagi nyaleg DPRD Banyuwangi.
Dengan jam terbang yang terbilang luas, tentunya Gus Nabil juga memiliki relasi yang kuat serta wawasan global mengenai dunia perpolitikan. Ia menuturkan “Think Globally, Act Locally”. Artinya Gus Nabil juga memiliki prinsip tentang membawa perubahan positif dengan cara yang mendunia namun tetap memegang teguh realitas lokal.
Visinya tersebut juga dianut dari pepatah jawa 'mikul duwur mendem jero'. Gus Nabil mewujudkannya dalam setiap tindakan. Sebagai cucu dari KH Mukhtar Syafaat Blokagung, ia menjunjung tinggi nilai-nilai religius dan kearifan lokal.
Namun, tanpa meninggalkan pola pikir yang lebih luas, ia juga telah mengambil bagian dalam panggung internasional. Keahliannya dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris telah membawanya menjadi tamu yang diundang dalam berbagai acara internasional.
"Dengan rumusan undang undang yang tepat, saya ingin membantu anak muda dalam menentukan bakat dan minat mereka, sehingga potensi maksimal mereka dapat tercapai," ungkap Gus Nabil.
Ia mencontohkan, seperti bakat main voli, sehingga pendekatannya harus dengan cara bervoli. Bakatnya main musik juga harus didekati dengan bermain musik.
"Setelah itu kita dekati, kita berteman, maka akan ada hubungan emosional setelah itu kita dapat menyerap aspirasi mereka untuk dirumuskan sebagai undang undang,” tutur Gus Nabil.
Wawasan serta pengalaman yang luas membuat Gus Nabil juga peka akan sekitar, bahkan pemuda itu juga tahu bagaimana kerja sebuah pendekatan tanpa ada unsur paksaan di dalamnya.
Selaras dengan ajaran Thoriqoh Syadziliyah di bawah bimbingan Syaikh Yusri Rusydi Jaber, Gus Nabil melihat visi besar dalam tindakan-tindakan kecil. Ia memahami bahwa perubahan yang berarti dimulai dari yang terdekat, dari lingkungan tempat kita hidup.
Dalam perjalanannya sebagai calon anggota DPRD, ia berkomitmen untuk membawa filosofi 'Think Globally Act Locally' ke ranah kebijakan lokal, menggambarkan bagaimana langkah-langkah kecil di tingkat daerah dapat memberikan dampak yang lebih besar pada tataran global.
Aspirasi utama Gus Nabil adalah memperjuangkan hak-hak masyarakat terisolir dan termarjinalkan, termasuk akses pendidikan yang berkualitas, layanan kesehatan yang memadai, serta lapangan pekerjaan yang layak.
Melalui program-program yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat lokal, ia berharap dapat mengurangi kesenjangan sosial yang ada. Selain itu, Gus Nabil juga ingin mendorong pengembangan potensi ekonomi lokal untuk menciptakan peluang baru bagi warga Banyuwangi.
"Saya ingin memberikan suara kepada mereka yang belum terdengar, kepada yang merasa terpinggirkan. Banyuwangi memiliki potensi luar biasa, tetapi tidak semua warganya merasakan manfaatnya," kata Gus Nabil.